Ramai orang berlomba-lomba menciptakan suatu perangkat hemat energi. salah satunya adalah prototype Pompa Air Tenaga Gravitasi yang akan saya bahas disini. Sebenarnya konsep ini telah lama ada dan dikembangkan banyak orang. Obsesi muncul begitu membuka halaman para blogger yang mencoba untuk mengupas bagaimana membuat impian ini jadi kenyataan.
Prototype Pompa Air Tenaga Gravitasi sebagaimana saya ambil dari Blog-nya Mas Paijo adalah sebagai berikut :
(sumber blognya mas Paijo) sorry mas Paijo gambarnya saya kopas
Memang betul, alat tersebut mungkin dapat bekerja, akan tetapi suatu saat pasti akan berhenti dengan sendirinya. Kenapa? Karena gaya gravitasi itu sendiri yang akan menghentikan aliran airnya.
Alat tersebut mungkin akan bekerja dengan syarat tidak ada kebocoran (sama sekali vakuum) dan sebelum dipakai harus diisi dengan air sampai penuh ( nomor 2 - 7 ), karena dengan demikian pada saat Kran Nomor 7 dibuka air akan mengalir karena gaya gravitasi, tapi perhatikan..... aliran air ini akan berlawanan dengan aliran air dari B ke A. air pada mulanya dapat mengalir dari kran karena terbantu oleh reservoir ( nomor 4 ).
Air di reservoir akan turun kebawah karena berat air yang ditampung reservoir mengalir ke bawah. untuk sementara waktu ini akan berfungsi sebagai pompa. akan tetapi reservoir lama kelamaan tidak akan bisa melawan gravitasi yang menarik air dari titik B ke A dan lama kelamaan pompa air akan mati dengan sendirinya.
Prinsip dasar pompa air adalah bagaimana kita menaikkan air ke tempat yang lebih tinggi. kemudian dari tempat yang lebih tinggi itulah kita nanti akan mendapatkan aliran air. saya setuju dengan pernyataan bahwa diperlukan tenaga dari luar sistem untuk dapat menaikkan air dari sumur keatas.
Dengan demikian permasalahannya adalah pada titik B ke A. di selang inilah permasalahan yang menyebabkan pompa air tidak bekerja. di selang inilah terjadi gaya gravitasi yang akan melawan arah aliran air ke kran.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu adanya modifikasi pada selang A ke B yaitu dengan hukum Pipa Kapiler. seperti yang telah diketahui bahwa air akan naik dengan sendirinya apabila berada dalam pipa kapiler. Prinsip ini sama dengan bagaimana air dapat sampai ke ujung pohon yang paling tinggi tanpa adanya suatu bantuan dari luar pohon. Jawabannya adalah pohon mempunyai batang yang bersifat Kapilaritas jadi dengan design batang yang kapiler tersebut air akan naik dengan sendirinya.
Hal ini dapat juga diamati pada saat selang air minum kemasa gelas yang kita celupkan pada air dan kita lihat air di permukaan selang lebih tinggi dari air di permukaan gelas.
Logikanya semakin kecil selang yang digunakan maka akan semakin tinggi air akan naik.
Untuk dapat membuat pompa air tersebut tentu saja tidak hanya membutuhkan satu pipa, tetapi ribuan bahkan puluhan ribu pipa kapiler untuk menggantikan pipa A - B. Semakin banyak pipa kapiler yang dipasang, semakin besar debit air yang mengalir, dan semakin kecil pipa kapiler, pompa dapat mengalirkan air ke tempat yang lebih tinggi. Tentu saja di bagian bawah harus dilengkapi dengan penyaring air untuk mencegah terjadinya penyumbatan pada pipa pipa kapiler.
Masalahnya sekarang adalah bagaimana membuat pipa kapiler ? sedangkan diameter pipa kapiler yang ada pada batang saja kita tidak dapat melihatnya karena ukuran yang sangat kecil sekali. tentu ini adalah masalah yang besar.
Oleh karena itu, masalah tersebut dapat dijawab dengan menggabungkan design pipa kapiler dengan bahan yang terbuat dari spon. Seperti yang kita ketahui bahwa Spon juga mempunyai daya hisap dan daya tampung air. dengan menggabungkan spon dan pipa kapiler maka Pompa Air dapat beroperasi secara terus menerus.
Tanya, penulis sudah mempraktekan belum yah...?
ReplyDeletecepat di kembangkan penemuanya biar orang awam bisa
ReplyDeletemenggunakanya.lumayan tu.
Seperti gambar mas paijo mungkin bisa di kembangkan dengan menambah klep air di titik A. Sehingga air hanya bisa lewat ke titik B.
ReplyDeletePipa A ke B harus lebih kecil dari pipa keluar, sehingga timbul masalah baru. Di karenakan air yang di keluarkan lebih banyak dari pada di hisap.
Jika menambah valev akan menambah beban untuk membuka katup di sebabkan tekanan b ke a
Deletesaya sudah mencoba tapi gagal.. air mengalir hanya sebatas isi tabungnya saja.
ReplyDeletemungkin yang sudah berhasil tolong minta pencerahan, minta no telp.,nya.saya amat sangat penasaran.
ada yang pernah berhasil dengan pompa grafitasi itu,, tolong pencerahannya.
ReplyDeleteYg penting air yg ditarik gravitasi hrs lbh banyak drpd yg ditarik
ReplyDeletepom air tersebut bisa dijalankan, jika dipasang selang sampai serendah mungkin, karean jika selang dinaikkan akan masuk angin, permasalahan ini yg masih harus dipecahkan
ReplyDeletereservoir harus ada udara, tapi tidak boleh ada kebocoran udara. pada saat kran dibuka air sumur di hisap reservoir, dan air reservoir tidak bisa kembali ke sumur.
ReplyDeletereservoir harus ada udara, tapi tidak boleh ada kebocoran udara. pada saat kran dibuka air sumur di hisap reservoir, dan air reservoir tidak bisa kembali ke sumur. http://agenjilbabpashmina.com/
ReplyDeleteKuncinya ukuran pipa hisap hrs lbh kecil dr pipa pembuangan, masing2 pipa hrs ada klep yg dipasang berlawanan arah, tabung gak boleh bocor, posisi selang isap bukan diatas blh ditengah, tabung jgn diisi penuh cukup 3/4, udara dlm tabung ini yg nantinya menghisap air, pipa pembuangan hrs dipasang selang yg panjang (semakin pjng smk sip), tidak berlaku unt sumur dalam krn hmpr pasti tabungnya kaya di remas raksasa
ReplyDeleteKuncinya ukuran pipa hisap hrs lbh kecil dr pipa pembuangan, masing2 pipa hrs ada klep yg dipasang berlawanan arah, tabung gak boleh bocor, posisi selang isap bukan diatas blh ditengah, tabung jgn diisi penuh cukup 3/4, udara dlm tabung ini yg nantinya menghisap air, pipa pembuangan hrs dipasang selang yg panjang (semakin pjng smk sip), tidak berlaku unt sumur dalam krn hmpr pasti tabungnya kaya di remas raksasa
ReplyDeleteMasuk
DeleteUkuran pipa hrs sm,krn kl pipa hisap lbh kecil pasti akan tekor air,trus isi tabung hisap jg jgn full,pemasangan pipa usahakan jgn pas"an mksudnya hrs dilebihkan sedikit ke dlm tabung,mksud isi tabung gak blh penuh adlh supaya angin yg di dlm tabung bisa menghisap air dr pipa hisap tsb
ReplyDeleteKondisinya harus vakum, tidak ada udara sama sekali dari titik A sampai kran no 7, pipa hisap harus lebih kecil, tangki harus terbuat dari bahan yang tidak bisa kempot (AGAR SAAT TERJADI KE VAKUMAN PADA TANGKI AIR DARI TITIK A LANGSUNG TERHISAP MENGANTIKAN RUANG HAMPA PADA TANGKI), hanya cocok untuk sumur model timba dan tinggi tabung dengan sumber air tidak boleh terlalu tinggi.....
ReplyDeleteBagaimana kalau pompa grafitasi (air mancur boyle) dikolaborasikan dengan pompa hidram ??. Apakah akn dapat tercipta perputaran air / siklus perjalanan air ?
ReplyDeletelah, ngomong tok, jajal video ne ndi ??!!
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletepompa air modif mantap
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteKalau analisa saya harus diperhatikan juga buat panjang pipa isap brp volumenya harus di bandingkan dengan kapasitas tabung tampungannya,(dalam hal ini kita anggap tabung isap kosong jadi air tampungan tidak habis begitu mengisi pipa isap).walaupun pada dasarnya pipa isap sudah terisi air waktu masuk ke sumur Krn bagian ujung pipa isap sudah di kasih klep....maaf kalau salah analisa...
ReplyDeleteYg jelas siapa yg sdh praktek, kasih tahu hasilnya
ReplyDeleteSaya sedang dalam proses pembuatan, bila berhasil nanti akan saya post ke group facebook KTU komunitas tani unggul, dengan instalasi pipa yg sedikit berbeda dari gambar pada outletnya nanti
ReplyDeleteLg coba pakai pralon...
ReplyDeleteTabung harus terisi penuh dengan air, dan harus hampa udara agar bisa ada tekanan, pipa masuk dan keluarnya harus sama besar sehingga tabung tidak mudah penyot, ujung pipa A dipasang klep agar air dari A ke B selalu terisi penuh, pipa keluar diperpanjang dan diberi bok "S" agar menghampat udara masuk lewat pipa keluar, saat pertama mencoba agar berdoa menurut agama dan kepercayaan...**semoga berhasil**
ReplyDelete